Kamis, 19 September 2013

Budi Utomo



Budi Utomo
  
   A.    Awal Kelahiran Budi Utomo
Dilihat dari kehidupan masyarakat pribumi yang masih bersifat sangat tradisional, maka apa yang dilakukan oleh sekelompok pelajar STOVIA di Kwitang merupakan langkah yang sangat inovativ karena untuk pertama kali terjadinya pembentukan organisasi modern di Hindia Belanda yang isinya adalah kaum terpelajar pribumi.
Sebelum Budi Utomo lahir, Dr. Wahidin Sudirohoesodo berkeinginan untuk mendirikan suatu Studiefonds, yang bertujuan untuk para pemuda yang berkeinginan untuk melanjutkan pelajarannya, namun tidak mampu melanjutkannya karena disebabkan oleh tidak mampu secara materi, dan disini peran Studiefonds yang ingin didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohoesodo. Untuk mewujudkan cita-citanya Dr. Wahidin Sudirohoesodo melakukan langkah awal dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang dianggap tinggi pada masa itu, salah satunya sekolah dokter STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Kwitang, lalu Dr. Wahidin menceritakan cita-citanya tersebut kepada para siswa kedokteran tersebut, maka setelah mendengar cerita dari Dr. Wahidin maka dengan sendirinya timbullah keinginan dari para siswa untuk meluaskan cita-cita beliau itu dengan tidak hanya berusaha untuk mendirikan Studiefonds, tetapi mendirikan suatu perkumpulan yang bertujuan lebih luas dari pada Studiefonds saja.
Budi Utomo(ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya organisasi Budi Utomo menjadi awal gerkan sosial yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
Dalam pembentukan Budi Utomo ini, selain dari cita-cita Dr. Wahidin Sudirohoesodo ada beberapa hal yang melatar belakangi berdirinya organisasi ini, antara lain:
1)      Keadaan masyarakat Indonesia yang semakin memburuk baik sosial maupun ekonomi akibat dari kebijakan Belanda yang meruntuhkan harkat dan martabat bangsa.
2)      Sebagai wadah bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasi serta keinginan untuk menyaingi organasasi lainnya seperti : Tiong Hoa Hwee Koan, Indische Bond.
3)      Menyatukan seluruh tenaga dan pikiran seluruh pemuda masyarakat Jawa, Sunda dan Madura.
Setelah beberapa hal yang melatarbelakangi pembentukan Budi Utomo, adapun tujuan yang ingin dicapainya salah satunya adalah kemajuan yang harmonis untuk nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Kenapa hanya tujuannya hanya meliputi Jawa dan Madura saja, karena konsep persatuan Indonesia pada saat itu belum ada, inilah sebabnya, maka yang dikehendaki oleh organisasi Budi Utomo itu hanya meliputi Jawa dan Madura saja dan belum sama sekali disebutkan konsep kemerdekaan pada masa itu. Dengan cara bagaimana organisasi mewujudkan tujuannya itu, maka disebutkan beberapa usaha :
1)      Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Dr. Wahidin Sudirohoesodo sebagai usaha pertama yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan kemajuan bangsa (Jawa dan Madura).
2)      Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan. Jadi usaha dipertimbangkan, kemajuan itu harus juga dalam bidang perekonomian.
3)      Memajukan teknik dan industri. Jadi dalam bidang inipun sudah dicita-citakan sebagai usaha.
4)      Menghidupkan kembali kebudayaan. Jadi lapangan kebudayaan juga sudah ditarik didalam usaha organisasi Budi Utomo.
Barulah pada kongres 1928 ada hal yang telah diputuskan yang sangat penting ialah dalam kongres itu ditambahkan suatu pasal mengenai tujuan. Tujuan perkumpulan Budi Utomo ditambah dengan satu kalimat yang berbunyi: “Ikut berusaha untuk melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia.

   B.     Perkembangan Organisasi Budi Utomo
Sebagai organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada Pemerintahan Hidia Belanda, yakni sebagai berikut :
1)      Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah, guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
2)      Memberikan beasiswa bagi siswa-siswa bumi putera.
3)      Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
4)      Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
5)      Mengadakan sekolah VAK/keturunan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6)      Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter Jawa.
7)      Mendirikan TK untuk bumi putera.
8)      Memberikan kesempatan kepada bumi putera untuk mengenyam pendidikan di sekolah rendah Eropa atau sekolah Tionghoa-Belanda.
Kongres pertama Budi utomo diadakan di Yogyakarta pada Oktober 1908 untuk tidak mengadakan kegiatan politik, mengutamakan bidang pendidikan dan kebudayaan, serta mengangkat R.T Tirtokusumo sebagai Ketua.
Tindakan-tindakan politik Budi Utomo di mulai pada tahun 1915. Akar masalah dalam keikutsertaan Organisasi Budi Utomo ke kancah Politik terlihat ketika waktu inlandschemilitie dipersoalkan. Masalah ini merupakan persoalan politik yang ternyata ikut terlibat dalam propagandauntuk memperjuangkan adanya milisi bagi kaum bumi putera. Dalam hal ini Budi Utomo menunjuk seorang anggotanya yaitu Dwijosewoyo untuk mewakili dalam delegasi yang dikirim ke Belanda pada bulan Januari 1917, untuk menyampaikan suatu permohonan kepada ratu Wilhelmina.

   C.    Reaksi Pemerintah Belanda
Sejak Budi Utomo didirikan di gedung STOVIA, pihak pemerintah kolonial Belanda mengikutinya dengan cermat. Walaupun para anggota Budi Utomo dalam perkembangannya banyak mendapat pengaruh dari kaum intelektual radikal muda seperti Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki hajar Dewantara, terutama melalui artikel-artikelnya yang ditulisnya dalam surat kabar dan kontak secara pribadi, perwujudan dalam gerak roda Budi Utomo masih dianggap tidak membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa para pengurusnya berasal dari priyayi yang moderat.

  D.    Puncak Pengaruh Budi Utomo
Dalam kongres 1931 diambil keputusan penting, yaitu kongres memerintahkan kepada pengurus besar untuk berusaha mempersatukan perkumpulan-perkumpulan ysng berdasarkan kebangsaan Indonesia. Jadi pada waktu itu dirasa bahwa ada beberapa perkumpulan yang sebenarnya cita-citanya sama dan dasarnya sama, akan tetapi terpecah-pecah, karena itu timbul keinginan yang kemudian dicantumkan dalam suatu keputus kongres, memerintahkan kepada pengurus besar untuk berusaha mempersatukan perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan kebangsaan Indonesia. Usaha yang dilakukan pengurus itu berhasil namun pada tahun 1935 setelah diadakan persiapan perundingan dengan perkumpulan-perkumpulan lai, maka dalam bulan Desember 1935 telah terjadi fusi penyatuan menjadi satu perkumpulan dari Budi Utomo dengan perkumpulan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), ialah persatuan bangsa Indonesia yang berkedudukan di Surabaya dan dipimpin oleh Dr. Sutomo.
Dr. Sutomo yang mendirikan Budi Utomo serta kemudian mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang berkedudukan di Surabaya, sehingga kedua perkumpulan yang didirikan oleh Dr. Sutomo itu sekarang berfusi menjadi satu perkumpulanyang menamakan diri mereka Partai Indonesia Raya dengan singkatan PARINDRA. Jadi PARINDRA lahir di masyarakat Indonesia pada akhir tahun 1935 sebagai penyatuan, fusi dari Budi Utomo dan PBI. Demikianlah puncak perkembangan Budi Utomo yang berawal dari pembentukannya pada tahun 1908 sampai melebur ke dalam PARINDRA pada 1935 dengan fusi bersama Persatuan Bangsa Indonesia,


Daftra Pustaka
Kartodirdjo, Sartono. 1999. Sejarah Pergerakan Nasional Jilid 2. Jakarta. PT Gramedia.
Tirtoprodjo, Susanto. 1970. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta. P.T Pembangunan
Ricklefs, 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta. Serambi Ilmu Semesta